Minggu, 02 Juli 2017

Tugas Resume Psikologi Pendidikan setelah UTS

PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH Situs global yang kompetitif menjadikan peluang hidup yang lebih baik dengan cara mempersiapkan SDM melalui pendidikan yang bermutu Pendidikan yang bermutu itu ada beberapa hal yaitu: - Transformasi iptek. - Profesionalisme dan sistem manajemen tenaga kependidikan. - Pengembangan kemampuan peserta didik (aspek akademis, pribadi, sosial). Bimbingan dan Konseling sekolah Pemberian program layanan bantuan kepada para murid dalam upaya untuk mencapai perkembangan yang optimal, dengan melalui interaksi yang baik dan sehat dengan lingkunganya. Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan sendiri merupakan suatu usaha dalam hal pemberian bantuan kepada para peserta didik untuk mencapai suatu perkembangan optimal yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai kehidupan yang baik, sedangkan konseling itu sendiri merupakan layanan utama bimbingan dalam upaya membantu individu agar mampu mengembangkan dirinya sendiri dan juga mampu mengatasi masalah melalui tatap muka langsung atau melalui media, baik secara individu atau perkelompok. Berikut beberapa bentuk bimbingan menurut masalah, yaiut: - Bimbingan Akademik. - Bimbingan Sosial Pribadi. - Bimbingan Karir. 1.Bimbingan Akademik Bimbingan akademik ini bertujuan untuk mengarahkan dan juga membantu individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah akdemik: - Pengenalan kurikulum. - Pemilihan jurusan. - Cara belajar. - Penyelesaian tugas dan latihan. - Pencarian dan penggunaan sumber belajar. 2.Bimbingan Sosial Pribadi Bimbingan sosial pribadi memilki tujuan untuk membantu suatu individu dalam pengembangan dan pemecahan masalah karir: - Pemahaman terhadap jabatan, tuga kerja - Pemahaman kondisi dan kemampuan diri. - Pemahaman kondisi lingkungan. - Perencanaan dan pengembangan karir. - Penyesuaian pekerjaan. - Pemecahan masalah karir. Tujuan bimbingan Adapun tujuan bimbingan ini sendiri adalah merencanakan suatu kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir, mengembangkan seluru potensi dan kekuatan yang dimiliki seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, mengatasi suatu hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam studi. Fungsi bimbingan Sedangkan fungsi bimbingan itu sendiri, yaitu: - Pemhamana - Preventif - Pengembangan - Perbaikan - Penyaluran - Adaptasi - Penyesuaian Prinsip-prinsip Bimbingan Beberapa dari prinsip bimbingan itu sendiri adalah bimbingan diperuntukan bagi semua individu, bersifat individualisasi, lebih menekankan hal yang positif, merupakan usaha bersama yang dimana semua oknum sekolah bekerja sama, pengambilan keputusan. Jenis layanan bimbingan Ada beberapa jenis layanan bimbingan sebagai berikut: - Pelayanan pengumpulan data tentang siswa dan lingkunganya. - Penyajian informasi yang menyajikan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh individu itu sendiri. - Konseling merupakan layanan terpenting dalam program bimbingan yang memfasilitasi individu memperoleh bantuan pribadi secara langsung. Konsultasi dilakukan dengan beberapa orang yaitu sebagai berikut: - Dengan petugas administrasi sekolah. - Dengan staf pengajar. - Dengan wali murid baik secara individu atau dalam bentuk pertemuan dengan para wali murid. Penilaian dan peneliti memiliki tujuan untuk dapat mengetahui apa saja yang telah dicapai oleh program yang telah dilaksanakan. Asas bimbingan dan konseling Adapun beberapa asas dan konseling sebagai berikut: - Rahasia. - Sukarela. - Terbuka. - Kegiatan. - Mandiri. - Kini. - Dinamis. - Terpadu. - Harmonis. - Ahli (menggunakan kaidah yang profesional). - Ahli tangan kasus. - Mengayomi. Program bimbingan dan konseling komprehensif Ada beberapa struktur program bimbingan dan konseling komprehensif diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan. - Layanan dasar bimbingan yang diberikan melalui kegiatan kelas atau diluar kelas dalam membantu mengembangkan potensi siswa. - Layanan responsif yang diberikan kepada siswa yang memiliki masalah yang memerlukan bantuan. - Layanan perencanaan individual yang diberikan kepada semua siswa agar membantu dalam perencanaan masa depan. - Dukungan sistem yang diberikan. Pendekatan bimbingan - Pendekatan krisis. - Pendekatan remedial. - Pendekatan preventif. - Pendekatan perkembangan. Kualitas pribadi konselor - Pemahaman diri. - Kompeten. - Kesehatan psikologis. - Dapat dipercaya. - Jujur. - Kekuatan. - Bersikap hangat.

Tugas resume psikologi pendidikan setelah UTS

Bimbingan dan Konseling Sekolah Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan merupakan suatu upaya pemberian bantuan kepada peserta didik dalam mencapai perkembangan yang optimal yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar. Konseling merupakan layanan utama bimbingan dalam upaya membantu individu agar mampu mengembangkan diri dan mengatasi masalah melalui hubungan tatap muka atau melalui media, baik secara perorangan maupun kelompok. Ragam bimbingan menurut masalah Bimbingan Akademik Diarahkan untuk membantu individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah akademik: · Pengenalan kurikulum · Pemilihan jurusan · Cara belajar · Penyelesaian tugas dan latihan · Pencarian dan penggunaan sumber belajar Bimbingan Sosial Pribadi Membantu siswa memecahkan masalah sosial pribadiL · Hubungan sesama teman · Hubungan dengan guru dan staf · Pemahaman sifat · Penyesuaian dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat · Penyelesaian konflik Bimbingan Karir Membantu individu dalam perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah karir: · Pemahaman terhadap jabatan, tugas kerja · Pemahaman kondisi dan kemampuan diri · Pemahaman kondisi lingkungan · Perencanaan dan pengembangan karir · Penyesuaian pekerjaan · Pemecahan masalah karir yang dihadapi Tujuan Bimbingan · Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir, kehidupan masa yang akan datang. · Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki seoptimal mungkin. · Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan. · Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja. Fungsi Bimbingan · Pemahaman, membantu siswa memahami potensi yang dimilikinya. · Preventif, mengantisipasi masalah dan berusaha mencegahnya. · Pengembangan, berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. · Perbaikan (penyembuhan), membantu siswa yang telah memiliki masalah. · Penyaluran, membantu siswa memilih kegiatan pemantapan penguasaan karir. · Adaptasi, memilih metode pendidikan sesuai dengan kemampuan individu. · Penyesuaian, membantu siswa menyesuaikan diri dengan program pendidikan. Prinsip – prinsip Bimbingan · Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu baik bermasalah maupun tidak. · Bimbingan bersifat individualisasi yang memandang setiap individu itu unik. · Bimbingan menekankan hal yang positif yang membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri. · Bimbingan merupakan usaha bersama di mana konselor, guru-guru dan kepala sekolah saling bekerja sama. · Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan. · Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan di mana bimbingan tidak hanya dapat berlangsung di sekolah. Jenis Layanan Bimbingan · Penyajian informasi yang menyajikan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yang diperlukan individu. Orientasi/Orientation (cara belajar, pergaulan., Artikulasi/Articulation – khusus untuk calon siswa0, dll. · Konseling merupakan layanan terpenting dalam program bimbingan yang memfasilitasi individu memperoleh bantuan pribadi secara langsung. · Penempatan (Placement) dan tindak lanjut (Follow-up – khusus untuk alumni): pilihan kegiatan ekstrakurikuler, pilihan program studi, pilihan sekolah lanjutan, tindak lanjut, dll. · Konsultasi · Penilaian dan penelitian Asas Bimbingan dan Konseling · Rahasia, · Sukarela, · Terbuka, · Kegiatan, · Mandiri, · Kini, · Dinamis, · Terpadu, · Harmonis, · Ahli, · Ahli tangani kasus, · Tut wuri handayani (mengayomi). Pendekatan Bimbingan · Pendekatan krisis · Pedekatan Remedial · Pendekatan Preventif · Pendekatan Perkembangan Kualitas Pribadi Konselor · Karakteristik kualitas pribadi konselor: · Pemahaman diri, · Kompeten, · Kesehatan psikologis, · Dapat dipercaya, · Jujur, · Kekuatan, · Bersikap hangat, · Active responsiveness, · Sabar, · Kepekaan.

Tugas Resume Psikologi Pendidikan setelah UTS

HAIII READERS!! Kali ini saya akan membahas tentang Pelajar Yang Tidak Biasa. Apakah itu?? PELAJAR YANG TIDAK BIASA Pelajar yang tidak biasa adalah anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat. Ketidakmampuan dan gangguan ( disorder ) dikelompokkan sebagai berikut : gangguan organ indra ( sensory ), gangguan fisik, retardasi mental, gangguan bicara dan bahasa, gangguan belajar ( learning disorder ), attention deficit hyperactivity disorder, dan gangguan emosional dan perilaku. GANGGUAN INDRA Gangguan indra mencakup gangguan atau kerusakan penglihatan dan pendengaran, diantaranya : 1. Gangguan Penglihatan Salah satu tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan penglihatan ini adalah menentukan modalitas agar murid dapat belajar dengan baik. Terdapat murid-murid yang mengalami problem penglihatan (visual) yang masih belum diperbaiki dan beberapa diantaranya menderita gangguan visual serius dan dikategorikan rusak penglihatannya, yang lebih dikenal dengan low vision dan murid buta.Anak low vision dapat membaca buku dengan huruf besar-besar atau dengan bantuan kaca pembesar.Anak yang “buta secara edukasional” tidak bisa menggunakan penglihatan mereka untuk belajar dan harus menggunakan pendengaran dan sentuhan untuk belajar.Banyak anak buta memiliki kecerdasan normal dan berprestasi secara akademik apabila diberi dukungan dan bantuan belajar yang tepat. Salah satu tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan atau kerusakan penglihatan ini adalah menentukan modalitas (seperti sentuhan atau pendengaran) untuk membantu anak belajar dengan baik (Bowe,2000). Salah satu persoalan dalam pendidikan murid yang buta adalah rendahnya penggunaan huruf braille dan sedikitnya guru yang menguasai huruf braille dengan baik (Hallahan & Kauffman, 2003). 2. Gangguan Pendengaran Gangguan pendengaran dapat menyulitkan proses belajar anak. Anak yang tuli sejak lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan bicara dan bahasanya. Beberapa kemajuan medis dan teknologi, seperti yang disebutkan disini, juga telah meningkatkan kemampuan belajar anak yang menderita masalah pendengaran antara lain: Pemasangan Cochlear Menempatkan semacam alat di telinga. Namun ini bukan prosedur yang permanen. Sistem hearing aids dan amplifikasi Perangkat telekomunikasi dan radiomail GANGGUAN FISIK a. Gangguan ortopedik Biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena masalah di otot, tulang, atau sendi. Tingkat gangguan bervariasi. Bisa disebabkan oleh problem prenatal, atau penyakit dan kecelakaan saat anak-anak. b. Cerebral palsy Merupakan gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan bicaranya tidak jelas.Penyebab umum dari cerebral palsy adalah kekurangan oksigen saat kelahiran.Banyak anak yang menderita cerebral palsy bicaranya tidak jelas. Untuk anak seperti ini, synthesizer suara dan ucapan, papan komunikasi serta peralatan talking notes dan page turners dapat meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. c. Gangguan kejang-kejang Jenis yang paling kerap dijumpai adalah epilepsi yaitu gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.Anak yang mengalami epilepsi biasanya dirawat dengan obat anti kejang yang biasanya efektif dalam mengurangi gejala tapi tidak menghilangkan penyakitnya. Retardasi Mental Ciri utama retardasi mental adalah lemahnya fungsi intelektual (Zigler, 2002). Selain intelegensinya rendah, anak dengan retardasi mental juga sulit menyesuaikan diri dan susah berkembang. Keterampilan adaptif antara lain adalah keahlian memerhatikan dan merawat diri sendiri dan mengemban tanggung jawab sosial. Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya dibawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. IQ rendah dan kemampuan beradaptasi yang rendah biasanya tampak sejak kanak-kanak, dan tidak tampak pada periode normal, dan keadaan retardasi ini bukan disebabkan oleh kecelakaan atau penyakit atau cedera otak. Retardasi mental diklasifikasikan menjadi retardasi ringan, moderat, berat dan parah.Individu dengan retardasi mental ringan masih banyak yang bisa bekerja dan mencari nafkah sendiri dengan dukungan pengawasan atau dukungan kelompok. Individu dengan retardasi mental berat membutuhkan lebih banyak dukungan, kemungkinan besar individu ini juga menunjukkan tanda-tanda komplikasi neurologis, seperti cerebral palsy, epilepsi, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan atau cacat bawaan metabolis lainnya yang mempengaruhi sistem saraf pusat (Terman, dkk., 1996). a. Retardasi mental disebabkan oleh faktor genetik dan kerusakan otak (Dykens, Hodapp, & Finucane, 2000). Dari faktor genetik, bentuk yang paling umum dari retardasi mental adalah down syndrome (Sindrom Down) yang ditransmisikan (diwariskan) secara genetik. Anak dengan sindrom down ini punya kromosom lebih (kromosom 47). Dengan intervensi dini dan dukungan ekstensif dari keluarga anak dan dari kalangan profesional, banyak anak dengan sindrom down bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang mandiri (Boyles & Contadino, 1997). Anak penderita sindrom down bisa termasuk dalam kategori retardasi ringan sampai berat (Terman, dkk., 1996). b. Selain sindrom down, ada tipe kedua dari retardasi mental yang diwariskan secara genetic yaitu Fragile X Syndrome. Sindrom ini diwariskan melalui kromosom X yang tidak normal, yang menyebabkan retardasi mental ringan sampai berat. Kerusakan otak dapat diakibatkan oleh bermacam-macam infeksi atau karena faktor lingkungan luar (DAS, 2000). c. Faktor lingkungan dari luar yang dapat menyebabkan retardasi mental antara lain adalah benturan di kepala, malnutrisi, keracunan, luka saat kelahiran atau karena ibu hamil kecanduan alcohol. Fetal Alcohol Syndrome (FAS) adalah serangkaian ketidaknormalan, termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan wajah yang muncul dalam diri anak dari ibu yang kecanduan minuman beralkohol pada waktu hamil. Gangguan Bicara dan Bahasa Gangguan bicara dan bahasa antara lain masalah dalam berbicara (seperti gangguan artikulasi, gangguan suara dan gangguan kefasihan bicara), dan problem bahasa (seperti kesulitan menerima informasi dan mengekspresikan bahasa). Gangguan artikulasi Gangguan artikulasi adalah problem dalam pengucapan suara secara benar.Anak penderita problem artikulasi mungkin sulit berkomunikasi dengan teman atau guru dan merasa malu.Akibatnya, anak enggan bertanya, tidak mau berdiskusi atau berkomunikasi dengan temannya.Problem artikulasi umumnya bisa diperbaiki dengan terapi bicara. Gangguan suara Gangguan suara tampak dalam ucapan yang tidak jelas, keras, terlalu kencang, terlalu tinggi, atau terlalu rendah. Gangguan kefasihan Gangguan kefasihan atau kelancaran bicara biasanya dinamakan “gagap”.Kondisi ini terjadi ketika ucapan anak terbata-bata, jeda panjang atau berulang-ulang. Gangguan bahasa Gangguan bahasa adalah kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak.Gangguan bahasa dapat menyebabkan problem belajar serius (Bernstein & Tigerman-Farber, 2002). Gangguan / Ketidakmampuan Belajar Berdasarkan definisinya, anak yang menderita gangguan belajar : 1. Punya kecerdasan normal atau di atas normal; 2. Kesulitan dalam setidaknya satu mata pelajaran bahkan lebih; 3. Tidak memiliki problem atau gangguan lain seperti retardasi mental, yang menyebabkan kesulitan itu. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Attention Deficit Hyperactivity Disorderatau ADHD adalah bentuk ketidakmampuan anak yang ciri-cirinya antara lain: a. Kurang perhatian; Anak yang kurang perhatian (inattentive) sulit berkonsentrasi pada satu hal dan mungkin cepat bosan mengerjakan tugas. b. Hiperaktif; Anak hiperaktif menunjukkan level aktifitas fisik yang tinggi, hampir selalu bergerak. c. Impulsif. Anak impulsif sulit mengendalikan reaksinya dan gampang bertindak tanpa pikir panjang. Gangguan Emosional dan Perilaku Kebanyakan anak pernah mengalami gangguan emosional pada saat waktu tertentu pada masa sekolah.Gangguan perilaku dan emosional terdiri atas problem serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah dan juga berhubungan dengan karakteristik sosioemosional yang tidak tepat.

Minggu, 09 April 2017

PPT Laporan Observasi Kelompok 10

Laporan Observasi kelompok 10

Testimoni perkuliahan Pendidikan

TESTIMONI PERKULIAHAN PENDIDIKAN Menurut saya selama perkuliahan psi.pendidikan ini enak,karena mudah dimengerti,alasan saya mengatakan mudah dimengerti karena kami melakukan observasi meskipun observasi kecil-kecilan tapi menurut saya itu sudah cukup karena belajar melalui praktek lebih mudah dimengerti daripada hanya teori.

MENGEKSPLORASI MOTIVASI

Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari bahasa Latin, movere yang berarti bergerak atau bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi. Jadi motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kea rah tujuan (Walgito, 2004: 220). Sedang menurut Plotnik (2005: 328), motivasi mengacu pada berbagai factor fisiologi dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu. Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985). Aspek Motivasi Tiga aspek motivasi menurut Walgito, yaitu: 1.Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organisme yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan, keadaan mental (berpikiri dan ingatan). 2.Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan tersebut. 3.Sasaran atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut. Ciri motivasi menurut Plotnik, yaitu: 1.Anda terdorong berbuat atau melaksanakan suatu kegiatan. 2.Anda langsung mengarahkan energi anda, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 3.Anda mempunyai intensitas perasaan-perasaan yang berbeda tentang pencapaian tujuan itu. Pengertian Belajar Belajar adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja yang dapat menimbulkan tingkah laku (baik actual/nyata maupun potensil/tidak tampak) dimana perubahan yang dihasilkan tersebut bersifat positif dan berlaku dalam waktu yang relatif lama. A.Internal Faktor yang berasal dari diri individu (sebagai input), meliputi: a)Fisiologis, meliputi kondisi jasmani, fungsi alat indera, saraf sentral, dansebagainya. b)Psikologis, meliputi minat, motivasi, emosi, inteligensi, bakat, dsb. B.Eksternal Faktor diluar diri individu yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar, meliputi: a)Sosial/Lingkungan, yaitu pola asuh keluarga, dukungan dari b)Lingkungan disekitar individu, kehadiran seseorang secara langsung ataupun representasinya. Misalnya, bila teringat orangtua maka motivasi untuk menyelesaikan skripsi meningkat. c)Instrumental, meliputi alat perlengkapan belajar, ruang belajar, d)ventilasi, penerangan, cuaca, materi yang diberikan, peraturan-peraturan yang mengikat dalam proses belajar. Macam-Macam Motivasi Belajar Dalam membahas macam-macam motivasi belajar, ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. a. Motivasi Intrinsik Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno (2007) mengartikan motivasi intrinsik sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar. b. Motivasi Ekstrinsik Menurut A.M. Sardiman (2005:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51) menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar. Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi, di antaranya adalah; 1.Cara belajar Cara belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. 2.Visual Anak yang mempunyai cara belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi. 3.Auditori Anak yang mempunyai cara belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakana. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan_kaset. 4.Kinestetik Anak yang mempunyai cara belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat.